“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa,
‘Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Mekkah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki
berupa buah-buahan kepada penduduknya, yaitu dari antara mereka yang beriman
kepada Allah dan hari kemudian.’ Dia berfirman, ‘Dan kepada orang yang kafir
akan Aku beri kesenangan sementara, kemudian akan Aku paksa dia kedalam azab
neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.’” (QS.
Al-Baqarah : 127)
“Cinta tanah air adalah bagian dari iman.”
Islam mengajarkan
kita bahwa cinta pada negara merupakan bagian integral dari iman seseorang.
Ajaran Islam telah dijabarkan lebih lanjut dan ditekankan oleh pendiri Jemaat
Ahmadiyah yang kita yakini sebagai Al-Masih Yang Dijanjikan sebagai pembaharu
di zaman ini. Beliau mengatakan bahwa dengan mendakwahkan pendakwahannya, Allahswt
telah menempatkan dua beban di atasnya. Pertama adalah hak Allah dan lainnya
adalah hak ciptaannya. Ia melanjutkan bahwa pemenuhan hak yang tertunggak
kepada ciptaan Tuhan adalah tantangan paling sulit dan halus.
Seorang Muslim di
negara-negara non-Muslim untuk mencegah negara-negara lain dari kekejaman, Allah Ta’ala telah memerintahkan agar kita menyerahkan
amanat kepada orang yang berhak menerimanya, serta jika dihakimi diantara
manusia, dia dapat memutusnya dengan adil dan jujur. Jadi loyalitas kepada
suatu bangsa memerlukan kondisi yaitu, kekuasaan pemerintahan harus diberikan
kepada mereka yang memiliki hak untuk melaksanakannya, sehingga bangsa tersebut
memperoleh kemajuan, dan berdiri di garis depan diantara bangsa-bangsa di
dunia.
Di dunia bagian
lain, kita melihat beberapa kelompok masyarakat melakukan aksi mogok dan protes
melawan kebijakan pemerintah, serta merusak aset-aset pemerintahan maupun
perseorangan. Perilaku tersebut dapat dianggap contoh loyalitas kepada bangsa.
Sebuah prinsip emas diajarkan oleh pendiri Jemaat Ahmadiyah adalah, “Bahwa dalam semua keadaan, kita harus
selalu taat kepada Allah, kepada nabi dan para penguasa bangsa kita.” Ini
adalah ajaran yang sama diberikan dalam Al-Qur’an. Oleh karena itu, bahkan jika
suatu negara mengizinkan pemogokan, protes, maka hanya boleh dilakukan sebatas
tidak membahayakan/menyebabkan kerusakan pada bangsa dan ekonomi.
Jadi cinta pada
negara adalah bagian dari ajaran Islam, karena jelas bahwa orang Muslim harus
berupa kuat untuk meraih loyalitas dengan standar tinggi terhadap negerinya,
karena ini bermakna juga sebagai jalan menuju Tuhan untuk memperoleh kedekatan
kepada-Nya,
Oleh karena itu,
tidak mungkin kecintaan seorang Muslim sejati kepada Allah bisa menjadi hambatan/penghalang
untuk mencegahnya dari menampilkan cinta sejati serta kesetiaan kepada
negaranya.
Semoga Allah
Ta’ala memberi kita semua kebaikan dan kesehatan agar kita bisa membawa negara
yang tercinta ini menjadi negara yang aman, nyaman, dan damai tinggal di
dalamnya. Aamiin. . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar