Laman

Kamis, 07 Desember 2017

JAMAI Silaturahim ke GAI (Gerakan Ahmadiyah Indonesia)

Pada tanggal 22 Oktober 2017 pukul 10.00 WIB kami dari Forum Kajian Ilmu Hadits dan Fiqih mengadakan silaturahmi ke Gerakan Ahmadiyah Indonesia ( Lahore ). Kedatangan kami disambut dengan baik oleh mereka. Dan mereka sedang mengadakan pengajian. Kami pun ikut serta dalam acara pengajian yang sedang berlangsung. Dan pertama kita mendengarkan ceramah dari Bapak Kyai Usman G dengan tema keindahan Al- Qur’an. Beliau pun menjelaskan dengan baik serta diikuti sabda Nabi Muhammad SAW bahwa “ Sebaik-baik diantara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya “. Acara pun begitu khidmat dengan mendengarkan ceramah beliau selama kurang lebih 30 menit. Adapun acara selanjutnya adalah Diskusi dan Tanya jawab dengan Pemuda Jemaat Ahmadiyah Indonesia ( JAI ). Perwakilan dari kita yaitu Achmad Arif Setyawan memberikan sambutan pembukaan kepada seluruh peserta yang hadir bahwa tujuan kita disini adalah untuk menjalin silaturahmi.





Beliau pun memperkenalkan diri dari kita yang hadir ini adalah anggota Forum Kajian Ilmu Hadits dan Fiqih dan didalamnya terdapat tingkat 3-5 Jamiah Ahmadiyah Indonesia. Selanjutnya dibukalah sesi Tanya Jawab. Adapun dari kita yakni Rahdian Ahmad Nugraha bertanya bahwa “ Apakah Gerakan Ahmadiyah Indonesia ( Lahore ) memiliki kegiatan Tahunan ? Ketua GAI cabang Jakarta yakni Bapak Sulardi Notopertomo pun menjawab bahwasannya GAI biasanya mengadakan Jalsah Salanah Tahunan dan mereka pun akan mengadakan Jalsah Salanah pada bulan Desember di Indonesia. Adapun mereka biasa mengadakan pengajian rutin sebulan sekali pada minggu ketiga. Lalu kita pun bertanya berkenaan Nabi Isa as. Mereka menjawab bahwa Nabi Isa as telah wafat dan yang akan turun adalah Nabi Isa dalam wujud orang lain. Dan mereka menambahkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Khataman Nabiyyin, tidak ada Nabi yang lama ataupun yang baru akan datang lagi. Lalu salah seorang Ibu GAI ada yang ingin tau tentang Jamiah Ahmadiyah Indonesia ( JAMAI ). Saudara Iman Mubarak Ahmad pun menjelaskan dengan gemblang serta menyampaikan seruan Hadhrat Mirza Gulam Ahmad bahwa “Madrasah Ahmadiyah (Jamiah) ini harus menghasilkan perubahan sedemikian rupa di dalam diri para mahasiswa, yang mana para mubalig dan cendekia harus terus-menerus dihasilkan untuk regenerasi bagi mereka yang telah wafat. Setiap orang harus memikirkan jalannya lembaga pendidikan ini, sehingga Jamiah ini menghasilkan ahli-ahli Al-Qur’an Karim, para mubalig yang menjadi uswah bagi umat manusia.” (Al-Hakam, 10 Februari 1905).





         Acara selanjutnya yakni ISOMA, Mereka menyediakan makanan yang begitu spesial bagi kita. Kita pun setelah makan lalu shalat berjamaah dengan Imam Saudara Iman Mubarak Ahmad. Lalu disesi terakhir, kita sampaikan bahwa dengan terjalinnya silaturahmi marilah kita sama-sama menjalin kerukunan, saling menghargai dan senantiasa menyiarkan seruan dan amalan dari  Nabi Mulia Muhammad SAW. Kita juga menyampaikan bahwa kita terbuka bagi semua. Kita mengajak mereka untuk kunjungan juga ke Jemaat Markaz kita agar semakin erat tali silaturahminya. Mereka pun terlihat senang dan ingin untuk kunjungan ke Markaz kita. Adapun kita juga memberikan sedikit bingkisan kepada mereka. Mereka pun juga memberikan banyak buku juga kepada kita.

        




         Demikianlah kegiatan yang kami lakukan di Gerakan Ahmadiyah Indonesia ( Lahore ) Cabang Jakarta. Semoga Allah senantiasa memberikan rahmat dan berkat-Nya bagi kita semua. Aamiin 

Tambah Pintar dengan Wisata ke LAI

Wawasan dan ilmu pengetahuan tidak hanya bisa didapat dengan duduk manis dibelakang meja dengan buku yang bertumpuk diatasnya, akan tetapi itu juga bisa didapat dengan cara berekreasi atau pelesiran ke sebuah tempat yang terdapat banyak wawasan dan ilmu pengetahuan didalamnya. Oleh karena itu kami mahasiswa Jamiah Ahmadiyah Indonesia Tingkat III yang beranggotakan 12 orang memiliki inisiatif dengan mengunjungi Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) dengan tujuan menambah wawasan dan ilmu pengetahuan terkait mata kuliah Ilmu Perbandingan Agama yang selain didapat dari dosen di kelas, kami juga ingin mendapatkannya di tempat lain yang sekaligus bisa mencuci mata dan menyegarkan otak dengan pelesiran ke tempat yang belum pernah kami kunjungi sebelumnya. Sebelumnya LAI juga telah dikunjungi oleh Mahasiswa Jamai Tingkat IV bulan april lalu atas rekomendasi dosen mata kuliah Ilmu Perbandingan Agama (Mln. Rakeeman RAM Jumaan).





Dan pada hari kamis, 28/09/2017 kami berangkat dari Kampus Mubarak menuju Masjid Jemaat Balikpapan, Jakarta Pusat “Al-Hidayah” (tempat kami menginap) dengan menggunakan Kereta Api Commuter line (KRL Jabodetabek) pukul 14.30 dan sampai ke tujuan Pukul 17.30. Sesampainya di lokasi kami bergegas membersihkan badan dan langsung shalat Maghrib jama’ Isya, setelah itu kami disuguhi makan malam oleh anggota Jemaat Balikpapan dengan sebungkus nasi padang per orang, lalu setelah selesai makan kami pun sepakat untuk mengunjungi Monas yang tidak jauh dari masjid. Kami (12 orang) dengan berjalan kaki ke Monas menghabiskan waktu kira-kira 15 menit. Sesampainya Di Monas kami langsung mengabadikan momen indah tersebut dengan berfoto bersama di depan gerbang. Setelah kira-kira dua jam kami lelah berjalan-jalan, kami pun pulang dengan menggunakan dua unit GrabCar. Kira-kira 10 menit perjalanan kami pun sampai di masjid dan langsung bergegas membersihkan badan lalu beristirahat.





Malam pun telah berlalu dan hari yang inti pun telah tiba, jumat, 29/09/2017 yaitu hari dimana kami akan mengunjungi LAI. Setelah shalat Subuh berjamaah kami pun istirahat sejenak dengan sepotong roti yang di atasnya ditaburi meses dan susu kental manis yang disiapkan oleh anggota Jemaat disana, ketika hari mulai terang sarapan pun telah disediakan yaitu nasi uduk dengan sebuah tempe goreng di atasnya. Setelah kami selesai makan, kami bersiap-siap untuk berangkat ke tempat tujuan. dan Pukul 08.00 kami pun telah siap untuk berangkat ke tempat tujuan dengan menggunakan dua unit GrabCar, dan sampai tujuan pada pukul 08.30. Sesampainya disana kami disambut dengan sebuah pertanyaan dari seorang satpam yang kami temui, 

"Dari mana ini?” tanya satpam setempat. 

“Kami dari Jamiah Ahmadiyah Indonesia pak” jawab salah seorang dari kami. 

Lalu kami langsung diarahkan ke tempat resepsionis (penerima tamu) yang bertujuan untuk memastikan kunjungan kami ke tempat itu. setelah semua administrasi selesai kami pun diajak ke lantai dua untuk mendengarkan presentasi dari narasumber yang bernama Bambang Sitompul. presentasi pun dimulai dengan pengenalan dan sejarah terbentuknya Lembaga Alkitab Indonesia yang telah terbentuk pada tahun 1954. Setelah narasumber memaparkan materi kira-kira 40 menit, kami pun diizinkan untuk bertanya seputar Alkitab. Karena begitu asiknya melontarkan pertanyaan demi pertanyaan, kami pun tidak sadar dengan waktu yang berjalan begitu cepatnya. Dari beberapa pertanyaan dapat disimpulkan bahwa Lembaga Alkitab Indonesia memiliki sistem penerjemahan yang apa adanya (teks) dan menggunakan bahasa yang baku yaitu apabila ada kata yang tidak bisa diterjemahkan atau naskahnya kurang jelas maka kata itu tidak diterjemahkan lalu mengisinya dengan tanda kurung siku([]). Dan bahasa baku yang digunakan pun mengikuti keadaan zaman. Misalnya kata “kain kapan” pada cetakan tahun 1980, yang sekarang menjadi “kain kafan” dan LAI telah menerjemahkan Alkitab Dari berbagai bahasa di Indonesia. Oleh karena itu kami pun mendapatkan banyak sekali pelajaran dari pemaparan narasumber lulusan theologi tersebut. Setelah kami puas bertanya, kami pun diajak untuk berjalan-jalan menikmati museum yang didampingi langsung oleh beliau. Dari koleksi museum tersebut kami bisa menemui benda-benda yang terdapat didalam Alkitab seperti mahkota berduri, anggur, kepingan koin, dll. Yang darinya kami merasa sangat senang dan puas. Setelah puas melihat-lihat koleksi museum, kami pun diberi waktu untuk ishoma (istirahat, sholat, dan makan). Setelah itu acara pun dilanjutkan dengan menonton video tentang penerjemahan dan percetakan. Setelah video selesai diputarkan narasumber pun mempersilahkan kami untuk berjalan-jalan menikmati perpustakaan Alkitab yang didalamnya terdapat beberapa terbitan Alkitab dari masa ke masa dengan berbagai bahasa. Akhirnya narasumber pun menutup kegiatan dengan ucapan terima kasih dan dilanjut dengan foto bersama.





Setelah foto bersama kami pun pamit untuk kembali ke Kampus Mubarak dengan menggunakan Kereta Commuter Line dari Stasiun Cikini sampai Stasiun Bogor. Kami pun sampai tujuan dengan selamat. Alhamdulillah…

JAMAI Silaturahim ke GAI (Gerakan Ahmadiyah Indonesia)

Pada tanggal 22 Oktober 2017 pukul 10.00 WIB kami dari Forum Kajian Ilmu Hadits dan Fiqih mengadakan silaturahmi ke Gerakan Ahmadiyah Indon...